Dalam pembagian hadis jika dilihat dari segi kuantitas dan kualitasnya terdapat banyak sekali macam-macamnya, sebutkan dan jelaskan hadis tersebut
1. Dalam pembagian hadis jika dilihat dari segi kuantitas dan kualitasnya terdapat banyak sekali macam-macamnya, sebutkan dan jelaskan hadis tersebut
Jawaban:
Hadist ditinjau dari kuantitasnya terbagi menjadi dua, yaitu hadist mutawatir dan hadist ahad. … Hadist ahad adalah hadist yang telah diriwayatkan oleh
satu orang saja atau hadist tidak memenuhi syarat hadist mutawatir. Hadits ahad terbagi menjadi dua, yaitu masyhur dan ghairu masyhur.
2. Hadis di tinjau dari segi kualitas dan kuantitas dan berikan contoh nya
PENJELASAN:
1.Hadis Ditinjau dari Segi Kuantitas :
Dalam menransmisikan hadis, Nabi Muhammad Saw. terkadang berhadapan langsung dengan sahabat yang jumlahnya sangat banyak karena pada saat itu nabi sedang memberikan khutbah di hadapan kaum Muslimin, kadang hanya beberapa sahabat, bahkan juga bisa terjadi hanya satu atau dua orang sahabat saja. Demikian itu terus terjadi dari sahabat ke tabi’in sampai pada generasi yang menghimpun hadis dalam berbagai kitab. Dan sudah barang tentu informasi yang dibawa oleh banyak rawi lebih meyakinkan apabila dibandingkan dengan informasi yang dibawa oleh satu atau dua orang rawi saja. Dari sinilah, para ahli hadis membagi hadis menurut jumlah rawinya.
a. Hadis Mutawatir
Kata Mutawatir secara etimologi berarti Muttabi’ atau yang artinya yang datang beturut-turut dan tidak ada jarak. Sedangkan secara terminologi hadis mutawatir adalah, “Hadis mutawatir adalah hadis yang merupakan tanggapan pancaindera, yang diriwayatkan oleh sejumlah besar rawi, yang menurut kebiasaan mustahil mereka berkumpul dan bersepakat untuk dusta.”
Menurut pendapat para ulama ahli hadis, bahwa tidak boleh ada keraguan sedikit pun dalam memakai hadis mutawatir. Hadis mutawatir harus diyakini dan dipercayai dengan sepenuh hati. Hal ini sama halnya dengan pengetahuan kita tentang adanya udara, angin, panas, dingin, air, api dan jiwa, yang tanpa membutuhkan penelitian ulang kita sudah percaya akan keberadaannya. Jadi, dengan kata lain nahwa hukum hadis mutawatir adalah bersifat qat’i (pasti).
b.HadisAhad
Yang dimaksud hadis ahad yaitu hadis yang diriwayatkan oleh satu, dua, tiga orang atau lebih namun tidak mencapai tingkatan mutawatir. Artinya, pada tiap tiap tabaqah (tingkatan), jumlah rawi hadis ahad bisa hanya terdiri dari satu rawi, dua, atau tiga rawi saja dan tidak mencapai derajat mutawatir.
Hadis ahad dibagi menjadi tiga macam, yaitu :
hadis masyhur, hadis aziz, dan hadis garib.
1) Hadis Masyhur : Definisi hadis masyhur adalah, “Hadis yang diriwayatkan oleh tiga orang atau lebih, namun belum mencapai derajat mutawatir.” Dari definisi tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa hadis masyhur adalah hadis yang diriwayatkan dari Nabi saw. oleh beberapa orang sahabat namun tidak mencapai tingkat mutawatir. bisa jadi, pada thabaqah (tingkatan) tabiin atau setelahnya hadis itu diriwayatkan secara mutawatir.
2) Hadis Aziz : Definisi hadis azrz adalah: “Hadis yang diriwayatkan oleh dua orang pada satu habaqah. Kemudian pada habaqah selanjutnya banyak rawi yang meriwayatkannya.” Dari definisi tersebut di atas, jelaslah bahwa yang dimaksud dengan hadis aziz yaitu hadis yang pada salah satu atau setiap thabaqah (tingkatan) rawinya hanya dijumpai dua rawi saja.
3) Hadis Garib : Dari definisi, dapat katakan bahwa yang dimaksud dengan hadis garib yaitu hadis yang diriwayatkan oleh hanya seorang rawi saja, baik dalam seluruh tingkatan sanad atau pada salah satu tingkatan sanadnya. Adapun yang dimaksud dengan sanad menyendiri pada suatu hadis yaitu rawi yang meriwayatkan hadis secara sendirian tanpa ada rawi yang lain.
2. Hadis Ditinjau dari Segi Kualitas
a. Hadis Sahih
Definisi hadis sahih menurut Ibnu Shalah adalah: “Hadis sahih adalah hadis musnad (hadis yang mempunyai sanad) yang bersambung sanadnya, dan dinukil oleh seorang yang adil dan dabit dari orang yang adil dan dlabit, hingga akhir sanadnya, tanpa ada kejanggalan dan cacat.” Dari definisi tersebut di atas, dapat dikatakan bahwa yang dimaksud dengan hadis sahih yaitu hadis yang sanadnya bersambung (tidak putus) dan para rawi yang meriwayatkan hadis tersebut adalah adil dan dlabit, serta dalam matan hadis tersebut tidak ada kejanggalan (syak) dan cacat (‘illah).
b. Hadis Hasan
Kata hasan berasal dari kata al-husnu yang berarti al-jamalu, yang artinya kecantikan dan keindahan. Adapun tentang definisi hadis hasan, ada perbedaan pendapat di kalangan para muhaddisin. Pendapat Abu Isa at-Tirmizi tentang hadis hasan: “Hadis yang dalam sanadnya tidak terdapat orang yang tertuduh bohong, hadisnya tidak janggal, serta diriwayatkan tidak hanya dalam satu jalur rawian.” Definisi hadis hasan yang dikemukakan oleh at-Tirmizi ini masih umum dan hampir sama dengan definisi hadis sahih. Sebab, hadis sahih juga mensyaratkan sanadnya tidak tertuduh dusta, hadisnya tidak janggal, dan tidak hanya terdapat satu jalur rawi saja.
c. Hadis Da’if
Definisi hadis daif adalah: “Hadis yang tidak memenuhi syarat diterimanya suatu hadis dikarenakan hilangnya salah satu syarat dari beberapa syarat yang ada.” Dari definisi tersebut di atas dapat dikatakan bahwa jika salah satu syarat dari beberapa syarat diterimanya suatu hadis tidak ada, maka hadis tersebut diklasifi- kasikan ke dalam hadis daif. Para ulama ada perbedaan pendapat mengenai masalah hukum menggunakan hadis da’if. Mayoritas ulama membolehkan mengambil hadis iaif sebagai hujjah, apabila terbatas pada masalah fadal’ilul ‘amal.
SEMOGAMEMBANTU,DANJADIKANJAWABANTERBAIKYA...^_^
3. sebutkan pembagian hadis dari segi kuantitasnya
hadis mutawatir ..hadis yg menyendiri1. hadis mutawatir
2. hadis ahad
4. 1. pembagian hadis menurut kuantitas sanad! 2. pembagian hadis menurut kualitas sanad!
1. mutawatir dan ahad
2. shahih, hasan dan dha’if
semoga bermanfaat
5. Dilihat dari segi kualitas orang yang meriwayatkannya (perawi), hadis dibagi kedalam empat bagian yaitu : Hadis Sahih, Hadis Hasan, Hadis Da’if dan Hadis Maudu’, jelaskan pngertian dari masing-masing hadis tersebut
Jawaban:
Hadits sahih adalah hadits yang berasal dari orang yang dipercaya yang tidak ada keraguan di dalamnya.
Hadits Hasan adalah hadis yang diketahui tempat keluarnya, dan telah mashur rawi-rawi sanadnya, dan kepadanya tempat berputar kebanyakan hadis, dan yang diterima kebanyakan ulama, dan yang dipakai oleh umumnya fukoha’.
Hadits da’if adalah hadits yang tidak memuat / menghimpun sifat-sifat hadits shahih, dan tidak pula menghimpun sifat-sifat hadits hasan.
Hadits maudu’ adalah hadits yang bukan berasal dari Rasulullah SAW.
Semoga bermanfaat
6. apakah yang membedakan antara pembagian hadis dari segi kuntitas dan segi kualitas
khawatir hadis tsb tercampur dgn al-qur’an dan khawatir akan tercampurnya hadis shahih dan hadis palsu
7. ditinjau dari segi kuantitasnya hadis dibagi menjadi tiga yaitu Hadis Mutawatir hadis masyhur dan hadis Ahad Mengapa kita harus lebih meyakini Hadits mutawatir daripada hadis masyhur dan hadis Ahad
Jawaban:
karna hadist mutawatir di riwayat kn oleh para perawi hadis sehingga hadist tersebut sudah pasti sahih dan jelas
Jawaban:
yh benar se✅kali diterbitkan di kecamatan ganding
8. analisislah keterhubungan antara kuantitas perawi hadis dengan kualitas hadisnya
Jawaban:
عَنِ ابْنِ عُمَرَ عَنِ النَّبِىِّ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – أَنَّهُ قَالَ « أَلاَ كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ فَالأَمِيرُ الَّذِى عَلَى النَّاسِ رَاعٍ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالرَّجُلُ رَاعٍ عَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُمْ وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ عَلَى بَيْتِ بَعْلِهَا وَوَلَدِهِ وَهِىَ مَسْئُولَةٌ عَنْهُمْ وَالْعَبْدُ رَاعٍ عَلَى مَالِ سَيِّدِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُ أَلاَ فَكُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ »(رَوَاهُ مُسْلِمٌ)
Artinya: Dari Ibnu Umar RA dari Nabi SAW sesunggguhnya bersabda: sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: setiap orang adalah pemimpin dan akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannnya. Seorang kepala negara adalah pemimpin atas rakyatnya dan akan diminta pertanggungjawaban perihal rakyat yang dipimpinnya. Seorang suami adalah pemimpin atas anggota keluarganya dan akan ditanya perihal keluarga yang dipimpinnya. Seorang isteri adalah pemimpin atas rumah tangga dan anak-anaknya dan akan ditanya perihal tanggungjawabnya. Seorang pembantu rumah tangga adalah bertugas memelihara barang milik majikannya dan akan ditanya atas pertanggung jawabannya. Dan kamu sekalian pemimpin dan akan ditanya atas pertanggungjawabannya (HR. Muslim).
Penjelasan:maaf kalau salah dan bantu jadikan jawaban tercerdas ya kak ^_^
No copas ❌
No google ❌
Buku ✅
9. tentukan kuantitas dan kualitas hadis. serta analisis beri alasan
Jawaban:
vfhhijhgy
semoggdr
Penjelasan:
semoga membantu
10. Hadis dari satu segi dapat ditinjau dari dua sisi yaitu sisi kuantitasnya dan kualitasnya. Adapun yang dimaksud dengan tinjauan pada sisi kuantitasnya adalah …..
Jawab: tinjauan pada sisi kuantitasnya adalah kuantitas atau jumlah perawi yang ada dalam periwayatan sebuah hadits. Ditinjau dari segi sedikit atau banyaknya rawi yang menjadi sumber berita, hadits terbagi menjadi dua yaitu hadits mutawatir dan hadits ahad.
Penjelasan:
Jawaban:
mengkaji suatu hadis dari sisi banyaknya rawi
11. 1. Jelaskan pembagian hadis a. Berdasarkan kuantitas Rawi. b. Berdasarkan kualitas. c. Klasifikasi berdasarkan kuantitas Rawi.
PEMBAGIAN HADIS
Hadits Mutawatir
Mutawatir menurut bahasa adalah, mutatabi yakni sesuatu yang datang berikut dengan kita atau yang beriringan antara satu dengan lainnya tanpa ada jaraknya.
Sedangkan hadits mutawatir menurut istilah terdapat beberapa formulasi definisi, antara lain sebagai berikut:
Berdasarkan kualitas.
Hadits berdasarkan kualitasnya terdiri dari tiga tingkatan hadits yaitu hadist Shahih, Hasan, Dhaif. Hadist tersebut memiliki persamaan dan perbedaan dari sisi kualitasnya, dalam segi persamaan yaitu sama-sama disebut sebagai hadits yang berasal dari Rasul dan memiliki perbedaan dari segi kualitas perawinya. Suatu hadits dapat dikatakan Shahih apabila kualitas rawinya baik, sedangkan bila kualitasnya menurun satu tingkatan maka hadits tersebut menjadi Hasan, dan bila rawi banyak kekurangan itu menjadi Dhaif.
Klasifikasi berdasarkan kuantitas Rawi.
Pembagian hadits bila ditinjau dari kuantitas perawinya dapat dibagi menjadi dua, yaitu hadits mutawatir dan hadits ahad.
MESSAGE
#RAJIN LAH BELAJAR#TETAP SEMANGAT#JAGA LAH KESEHATAN MU#JADI ANAK BAIK YA#CAPAI LAH CITA CITA ANDA
12. sebutkan dan jelaskan pembagian hadits dari segi kuantitas dan kualitas
Jawaban:
https://vt.tiktok.com/ZGJAUaQ9n/
13. Pembagian Hadits dari segi kualitas dan kuantitas nya
Jawaban:
hadits sohih dan hadits tidak sohih
14. sebutkan hadis menurut jenis,kualitas,kuantitasnya
Hadis besar dan hadis kecil
Hadis besar contoh haid,nifas
Hadis kecil contoh air kencing bayi yang baru lahir
15. hadis dari satu segi dapat ditinjau dari dua sisi yaitu sisi kuantitasnya dan Sisi kualitasnya adapun yang dimaksud dengan tinjauan pada sisi kuantitasnya adalah
Jawaban:
Tepat pada Jumat 6 April 1453, Sultan Mehmet II bersama gurunya, Syaikh Aaq Syamsudin (keturunan Abu Bakar Shiddiq), beserta dua tangan kanannya, Halil Pasha dan Zaghanos Pasha, menyerbu benteng kota Konstantinopel. Diiringi hujan panah, tentara Islam Turki maju dalam tiga lapis pasukan.
16. sebutkan hadis dari segi kuantitasnya dan jelaskan masing masing
Jawaban:
Hadits Mutawatir
Pengertian Hadits Mutawatir
Secara etimologi, kata mutawatir berarti : Mutatabi’ (beriringan tanpa jarak). Dalam terminologi ilmu hadits, ia merupakan haidts yang diriwayatkan oleh orang banyak, dan berdasarkan logika atau kebiasaan, mustahil mereka akan sepakat untuk berdusta. Periwayatan seperti itu terus menerus berlangsung, semenjak thabaqat yang pertama sampai thabaqat yang terakhir.
Dari redaksi lain pengertian mutawatir adalah :
مـَا كَانَ عَنْ مَحْسُوْسٍ أَخْبَرَ بِهِ جَمــَاعَةً بَلـَغُوْا فِى اْلكـَثْرَةِ مَبْلَغـًا تُحِيْلُ اْلعَادَةَ تَوَاطُؤُهُمْ عَلـَى اْلكـَـذِبِ
Hadits yang berdasarkan pada panca indra (dilihar atau didengar) yang diberitakan oleh segolongan orang yang mencapai jumlah banyak yang mustahil menurut tradisi mereka sepakat berbohong.
2 Hadits Ahad
Kata ahad merupakan bentuk plural dari kata wahid. Kata wahid berarti “sa
tu” jadi, kara ahad berarti satuan, yakni angka bilangan dari satu sampai sembilan. Menurut istilah hadits ahad berarti hadits yagn diriwayatkan oleh orang perorangan, atau dua orang atau lebih akan tetapi belum cukup syarat untuk dimasukkan kedalam kategori hadits mutawatir. Artinya, hadits ahad adalah hadits yang jumlah perawinya tidak sampai pada tingkatan mutawatir.
Ulama ahli hadits membagi hadits ahad menjadi dua, yaitu masyhur dan ghairu masyhur. Hadits ghairu masyhur terbagi menjadi dua, yaitu aziz dan ghairu aziz.
3)Hadits Gharib
Gharib menurut bahasa berarti jauh, terpisah atau menyendiri dari yang lain. Hadits gharib menurut bahasa berarti hadits yang terpisah atau menyendiri dari yang lain. Para ulama memberi pengertian hadits gharib adalah hadits yang diriwayatkan oleh satu orang rawi (sendirian) pada tingkatan manapun dalam sanad.
Berdasarkan pengertian tersebut maka bila suatu hadits hanya diriwayatkan oleh seorang sahabat nabi dan baru pada tingkatan berikutnya diriwayatkan oleh banyak orang perawi, hadits tersebut tetap dipandang sebagai hadits Gharib.
Contoh hadits Gharib:
Dari Umar bin Khattab, beliau berkata aku mendengar Rasulullah SAW bersabda:
قال أبو بكر : خبر عمر بن الخطاب : عن النبي صلى الله عليه و سلم إنما الأعمال بالنية و إنما لكل امرئ ما نوى.
“Amal perbuatan itu hanya (dinilai) menurut niat dan setiap orang hanya (memperoleh) apa yang diniatkannya.”(HR. Bukhari, Muslim dan lain-lain).[10]
Kendati hadits tersebut diriwayatkan oleh banyak imam hadits tetapi pada tingkatan sahabat hanya diriwayatkan oleh Umar bin Khattab RA. Dan begitupula pada tingkatan selanjutnya yaitu tabi’in hanya Alqomah. Maka hadits tersebut dipandang sebagai hadits yang diriwayatkan oleh satu orang dan termasuk hadits gharib.
Bila hadits mutawatir dapat dipastikan dari Rasulullah SAW, maka tidak demikian dengan hadits ahad. Hadits ahad tidak pasti dari Rasulullah SAW tetapi diduga (dzanni) berasal dari beliau. Karena hadits ahad tersebut tidak pasti (ghairu qath’i), tetapi diduga berasal dari Rasulullah maka kedudukan hadits ahad sebagai sumber hukum ajaran agama Islam berada dibawah hadits mutawatir. Ini berarti bila suatu hadits yang termasuk hadits ahad bertentangan isinya dengan hadits mutawatir maka hadits tersebut harus ditolak.
nah mungkin segitu setahu saya karena hadis mutawatir nanti terbagi lagi
kemudian nanti hadis ahad terbagi lagi tapi intinya ada 3 pembagian hadis berdsarkan kuantitasnya
Penjelasan:
waallahu a’lamu bisshowab
17. macam macam hadits dari segi kualitas dan kuantitas
1 hadits shohih : hadits yang sudah pasti dr rosulullah
2 hadits hasan : hadits yang tingkatan kualitasnya berada di bawah hadits shosih/ hadits yang kabur informasinya/ yang sanadnya lebih dari 1
3 hadits dhoif : hadits yang lemah, tidak dapat dijadikan pegangan untuk melakukan suatu ibadah
4 hadits palsu : hadits yang bohong/ dibuat buat.
18. Analisislah Hadis Kepimpinan dikaitkan dengan kualitas dan kuantitas
Jawaban:
عَنِ ابْنِ عُمَرَ عَنِ النَّبِىِّ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – أَنَّهُ قَالَ « أَلاَ كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ فَالأَمِيرُ الَّذِى عَلَى النَّاسِ رَاعٍ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالرَّجُلُ رَاعٍ عَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُمْ وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ عَلَى بَيْتِ بَعْلِهَا وَوَلَدِهِ وَهِىَ مَسْئُولَةٌ عَنْهُمْ وَالْعَبْدُ رَاعٍ عَلَى مَالِ سَيِّدِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُ أَلاَ فَكُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ »(رَوَاهُ مُسْلِمٌ)
Artinya: Dari Ibnu Umar RA dari Nabi SAW sesunggguhnya bersabda: sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: setiap orang adalah pemimpin dan akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannnya. Seorang kepala negara adalah pemimpin atas rakyatnya dan akan diminta pertanggungjawaban perihal rakyat yang dipimpinnya. Seorang suami adalah pemimpin atas anggota keluarganya dan akan ditanya perihal keluarga yang dipimpinnya. Seorang isteri adalah pemimpin atas rumah tangga dan anak-anaknya dan akan ditanya perihal tanggungjawabnya. Seorang pembantu rumah tangga adalah bertugas memelihara barang milik majikannya dan akan ditanya atas pertanggung jawabannya. Dan kamu sekalian pemimpin dan akan ditanya atas pertanggungjawabannya (HR. Muslim).
19. Klasifikasi hadis menurut kualitas dan kuantitas
Hadits berdasarkan kuantitas (banyaknya jumlah perawi) atau orang yang meriwayatkan suatu hadits dapat dibagi menjadi dua, yaitu hadits mutawatir dan hadits ahad.
berdasarkan kualitas dibagi menjadi 3 : hadis sahih, hadis hasan, dan hadis daif
#semoga membantu