tolong buatin naskah drama tentang korupsi yang jumlahnya 6 orang pemain 1 narator
1. tolong buatin naskah drama tentang korupsi yang jumlahnya 6 orang pemain 1 narator
Narator = Pada suatu hari, Nurul, Vivi, Liona dan Arif, sedang bermain di halaman rumah Nurul.
Nurul :”Ih! Liona! Sakit tau!” (didorong oleh Liona)
Liona : “Maaf! Aku kan gak sengaja!”
Nurul : “Huuh! Iya deh!”
Arif : “Eh, Nurul! Haus nih! Ada minuman gak?”
Nurul : “Haus? Oke lah, ayo teman-teman masuk kerumah ku dulu! sambil nonton TV” (sambil nyengir)
L.A.V : “Oke deh!”
Narator : “Mereka berempat pun masuk ke dalam rumah. Ruapanya, di meja sudah terhidangkan 4 gelas sirup. lalu mereka menkmatinya Sambil menonton TV”
Vivi : Eh Nurul! Channel TV one mana? (sambil memainkan remote)
Nurul : Kamu suka nonton berita ya? (sambil mengambil remote dari TV)
Vivi : Iya
Nurul : Oooo…. nih (Channelnya ketemu)
…….
Lanjutin sendiri ya, pokonya inti ceeritanya di berita ada ayahnya si Lina menjadi koruptor, lalu Lina dan kembarannya Lino, datang kerumah nURUL DAN BLA, BLA, BLA
2. Apa pengertian babak, dialog, narator, pemain, naskah drama?
menurut saya,
babak itu bagian2 dari suatu drama , dialog itu percakapan yg ada di drama, narator itu yg ngebacain narasi cerita frma tsb. kalo naskah drama itu bentuknya tulisan dan itu cerita sekaligus percakapan drama tsb.babak berarti beberapa bagian dalam drama, dialog adalah percakapanantara dua orang atau lebih, na3rator adalah pembaca narasi, naskah drama adalah suatu karangan atau cerita yang berupa tindakan atau perbuatan yang masih berbentuk teks atau tulisan yang belum di terbitkan(pentaskan)
3. Tong buatkan naskah drama malin kundang dengan pemain 7+1(narator)
Rasyid:Assalamualaikum Malin.
Malin:Waalaikumsalam sahabatku Rasyid. Apa kabarmu kawan?
Rasyid:Alhamdulillah, aku sehat walafiat. Bagaimana denganmu?
Malin:Aku sangat sehat seperti yang kau lihat. Ada apa gerangan kedatanganmu kali ini? Ada kabar baikkah yang kau bawa?
Rasyid:Tepat sekali. Aku membawa kabar gembira untukmu kawan.
Malin:Kabar gembira apakah itu?
Rasyid:baru saja aku melihat kapal besar bersandar di pelabuhan pantai air manis. Aku pikir kita berdua bisa ikut serta menumpang di kapal tersebut sekembalinya dari tempat ini.
Malin:Maksudmu kita berdua akan pergi merantau?
Rasyid:tentu saja. Itu yang aku maksudkan. Kau tidak bosan hidup miskin seperti ini? Bukankah engkau sangat ingin membahagiakan ibumu? Ayolah Malin, ikutlah bersamaku!
Malin:Aku ingin, sangat ingin pergi. Tapi bagaimana dengan ibuku? Aku tak tega meninggalkannya sendirian di kampung ini. Setidaknya aku harus berbicara terlebih dahulu dengannya.
Rasyid:Baiklah, bicaralah dengan ibumu! Setelah kau mendapatkan restu ibumu, temuilah aku! Kita akan pergi merantau bersama.
Malin:Baiklah, terima kasih kawan.
Malin pun bergegas pulang ke rumah untuk menemui ibunya dengan maksud meminta restu kepergiannya untuk merantau. Setibanya di rumah :
Malin:Ibu, bolehkah aku pergi merantau ke negeri seberang? Aku ingin sekali merubah nasib kita. Aku sangat ingin membahagiakan ibu.
Mande (Ibu Malin):Kenapa tiba-tiba sekali kau ingin pergi nak? Bagaimana dengan ibumu ini?
Malin:Karena sebab itulah bu, Malin meminta restu ibu. Sebenarnya Malin tak tega meninggalkan ibu di sini. Tapi Malin mohon, izinkanlah anakmu ini pergi! Demi kebaikan kita berdua bu! Insya Allah Malin akan membuat kehidupan kita lebih baik dari sekarang ini.
Mande (Ibu Malin):Sudah kau pikirkan masak-masak keinginanmu ini nak?
Malin:insya Allah bu, Malin sudah membulatkan tekad untuk pergi bersama dengan Rasyid dengan menumpang kapal dagang yang saat ini tengah bersandar di pelabuhan pantai itu.
Mande (Ibu Malin):Baiklah nak, jika keputusanmu sudah bulat. Pergilah nak! Tapi jangan kau lupakan ibumu yang sudah tua ini. Pulanglah jika kau telah berhasil meraih apa yang kau inginkan !
Malin:Malin tidak akan melupakan ibu. Malin pasti akan pulang dan membuat ibu bahagia. Malin Janji Bu!
Mande (Ibu Malin):Baiklah nak, kalau itu sudah menjadi keputusanmu. Ibu tak akan menahanmu di sini. Pergilah nak! Raihlah apa yang kau cita-citakan!
Malin:Terima Kasih Bu. Insya Allah Malin akan berangkat besok pagi bersama dengan Rasyid.
Keesokan harinya Malin Kundang dan Rasyid bertolak menuju negeri seberang dengan menumpang kapal besar bermuatan barang dagangan, Ibu Malin hanya bisa pasrah merelakan kepergian putranya tersebut. Perjalanan Malin dan Rasyid pun berakhir dan mereka sampai di tepat tujuan perantauan mereka. Setibanya di tanha rantau, mereka beristirahat sejenak di sebuah warung makan.
Malin :Nah, selanjutnya apa Rasyid? Hendak kerja apa kita di sini?
Rasyid:Aku masih belum tahu. Kita harus terus berikhtiar mencari pekerjaan.
Tanpa mereka sadari, percakapan dua sahabat itu didengar oleh salah seorang pengunjung warung lainnya yang tak lain adalah seorang saudagar kaya raya.
Saudagar:Hai anak muda, apa kalian hendak mencari pekerjaan? Kebetulan sekali, saya sedang membutuhkan dua orang pekerja laki-laki yang kuat seperti kalian ini. Apakah kalian bersedia?
Rasyid:Sungguhkah tuan? Apa kami bisa langsung bekerja dengan tuan?
Malin:Oh alangkah bersyukurnya hati saya, apabila tuan sudi menerima kami berdua untuk bekerja di tempat tuan. Perkenalkan tuan, saya Malin Kundang dan ini sahabat saya Rasyi. Kami datang dari jauh.
Saudagar:Baiklah Malin, Rasyid, kalian berdua ikut aku! Mulai besok kalian sudah mulai bekerja. Sekarang kalian istirahat dulu di rumahku, nanti malam akan kujelaskan apa yang harus kalian kerjakan esok hari.
Malin dan Rasyid:Baiklah Tuan.
Akhirnya Malin dan Rasyid ikut serta bersama dengan saudagar kaya tersebut. Mereka tinggal di salah satu bilik di kediaman saudagar. Keesokan harinya mereka berdua mulai bekerja. Waktu berlalu, Rasyid dan Malin telah lama bekerja dengan saudagar. Tanpa mereka sadari, saudagar telah lama memperhatikan segala gerak-gerik serta aktivitas mereka. Hingga saudagar meyadari satu hal bahawa Malin lebih cekatan, ulet, rajin, dan cerdas dalam bekerja jika dibandingkan dengan Rasyid. Karena beberapa alasan dan pertimbangan, akhirnya saudagar tak lagi mempekerjakan Rasyid. Akhirnya Rasyid pun pulang ke kampung halamannya.
4. carilah naskah drama teater dari jawa barat, dengan jumlah pemain 6 orang (1 orang narator) #pliss dibantu jawab yang benar kakak,, ditunggu jwbannya..
Tema
Arti dari Sebuah Kehidupan
Ritme
1. Eksposisi :
TommyBrandonAnnaElsaHelenIvan
2. Permasalahan
Brandon, Anna, Tommy, dan Ivan menyingkirkan Elsa dengan seenaknya semenjak gadis tersebut jatuh miskin.
3. Komplikasi
Elsa berencana untuk bunuh diri karena orang tuanya bangkrut dan teman-temannya meninggalkan dirinya begitu saja.
4. Catatan 1
Anna dan Ivan sering sekali menyakiti hati Elsa dengan perkataan mereka.
5. Catatan 2
Helen, yakni kakak kelas Elsa, berbesar hati untuk memaafkan mereka dan itu membuat mereka menyadari atas kesalahan yang mereka perbuat.
Karakter
Brandon (Antagonis)Helen (Prontagonis)Ivan (Antagonis)Elsa (Tritagonis)Tommy (Tritagonis)Anna (Tritagonis)
Latar
Tempat : Cafe dan rumah sakitWaktu : Siang hari
5. Tuliskan naskah drama singkat temanya jujur(3 orang dan 1 narator)
Jawaban:
*Suatu Hari di Rumah Lana, Lana, Ari, dan Vira sedang melakukan kerja kelompok bersama.
Lana : “Eh, kok pensilku hilang yah?”
Ari : “Masa sih? Memangnya kamu taruh dimana tadi.”
Lana : “Tadi aku taruh di kotak pensil pas istirahat sekolah, kok.”
Vira : “Kok bisa sih, Lan. Emang pensilmu cuma 1? toh masih ada yg lain, kan?” (Dengan raut sedikit pucat)
Lana : “Bukan karena pensilku hanya ada 1, tapi karena itu pensil pemberian Pamanku dari luar negeri dan itu pensil ‘limited edition’.
Ari : “Ya udah, aku bantu cari yah, Na.”
*Lana dan Ari pun mencari pensil kesayangan milik Lana tersebut, sementara Vira dengan pucat dan cemas hanya melihat saja.
Lana : “Eh, Vir, kok kamu gak bantuin aku sih?”
Vira : “G-G-Ga-Gak apa-apa, kok Lan, mau aku bantuin, gak?” (Dengan raut pucat dan tergagap-gagap)
Ari : “Eh, Vir, kok wajahmu pucat sih? Kamu sakit?”
Lana : “Terus bicaramu sampai tergagap-gagap, ada apa sih? Kamu sakit?”
Vira : “Nggak, kok, aku gak apa-apa.”
Ari : “Masa sih, kamu serius gak apa-apa?”
Lana : “Iya, kalau kamu gak apa-apa pasti kamu ga bakal pucat begini.”
*Karena desakan teman-temannya, Vira pun mengaku bahwa Ia mencuri pensil kesayangan milik Lana.
Vira : “Lan, jangan marah, yah. Sebenarnya, aku yang mengambil pensil milikmu ketika kamu p
ergi ke toilet waktu istirahat.”
*Lana dan Ari terkejut
Lana : “Hah??!! Kok, kamu tega sih mengambil pensil kesayangan aku? Kenapa kamu ngambil pensil kesayangan aku?” ( Dengan nada sedikit kesal)
Ari : “Iya, nih, Aku ga nyangka kamu ngambil pensil kesayangan sahabat kamu sendiri.”
Vira : “Habisnya, pensil Lana adalah pensil idamanku, sudah sejak beberapa bulan yang lalu aku ketemu Pensil itu lewat Online, tapi tidak kesampaian bisa beli, pensil itu juga bagus sekali, waktu Lana memamerkannya ke teman-teman di kelas, aku merasa iri, huhuhu.” (Vira menangis tersedu-sedu karena merasa bersalah)
Lana : “Oh, kalau tahu begitu tidak usah diambil, kan? Kamu bisa kok pinjam kapan saja.”
Ari : “Iya, betul kata Lana, mencuri itu juga ga bagus loh.”
*Lana dan Ari mengelus pundak Vira
Vira : “Maafkan aku ya, Lan. Aku tahu aku salah, aku khilaf, kamu mau kan maafin aku?”
Lana : “Gak apa-apa, kok. Asal jangan diulang yah, Vir.”
Vira : “Terimakasih yah, Lan. Kamu memang sahabatku yang paling baik.”
*Vira pun mengembalikan Pensil kesayangan milik Lana tersebut, setelah itu mereka mengerjakan tugas kelompok bersama
ps : btw pensil itu bisa diganti dengan barang lain, kayak komik, buku dongeng, atau apapun asalkan nyambung aja sama ceritanya
6. buatlah naskah drama fabel 4 tokoh dan narator
NASKAH DRAMA : PERLOMBAAN ANTARA KELINCI DAN KURA-KURA
Di sebuah hutan kecil di pinggir desa ada seekor kelinci yang sombong. Dia suka mengejek hewan – hewan lain yang lebih lemah. Hewan – hewan lain seperti kura – kura, siput, semut dan hewan – hewan kecil lain tidak ada yang suka pada kelinci yang sombong itu.
Suatu hari, si kelinci berjalan dengan angkuhnya mencari lawan yang lemah untuk diejeknya. Kebetulan dia bertemu dengan kura – kura.
Kelinci : “Hei, kura – kura, si lambat, kamu jangan jalan aja dong…..lari begitu, biar cepat sampai.”
Kura – kura : “Biarlah kelinci, memang jalanku lambat. Yang penting aku sampai dengan selamat ke tempat tujuanku, daripada cepat – cepat nanti jatuh dan terluka.”
Kelinci : “Hei kura – kura, bagaimana kalau kita adu lari.
Kura – kura : “Wah, kelinci mana mungkin aku bertanding adu cepat denganmu, kamu bisa lari dengan cepat,
Kelinci : “Nggak bisa, kamu nggak boleh menolak tantanganku ini. Aku akan menghubungi pak beruang untuk wasitnya.”dan aku akan meminta teman teman dating dan melihat lomba kita.
Kura – kura hanya bisa diam melongo.
Keesokan harinya si kelinci menunggu dengan sombongnya di bawah pohon beringin. Pak beruang juga sudah datang untuk menjadi wasit monyet pun juga datang untuk melihat lomba tersebut. Setelah kura – kura datang pak beruang berkata.
Pak beruang : “Peraturannya begini, kalian mulai dari garis start ini dan lari menitari taman ini satu kali lalu kembali lagi ke garis ini , kalian mengerti !
Kelinci : “Okeh….”
Kura – kura : “Okeh….”
Pak beruang : “Nah siapa yang bisa datang duluan di garis start ini, itulah yang menang.” Oke,……satu……dua……tiga……mulai !”
Kelinci segera meloncat mendahului kura – kura, yang mulai melangkah pelan karena dia tidak bisa meninggalkan rumahnya.
Kelinci : “Ayo kura – kura, lari dong !” Baiklah aku tunggu disini ya….”
Kelinci duduk di bawah pohon sambil bernyanyi. Angin waktu itu berhembus pelan dan sejuk, sehingga membuat kelinci mengantuk dan tak lama kemudian kelinci pun tertidur.
Pohon : “Tidurlah tidurlah, ayo tidur ayo tidur
Setelah kelinci tertidur dengan pelan tapi pasti kura – kura melangkah sekuat tenaga. Dengan diam – diam dia melewati kelinci yang tertidur pulas. Beberapa langkah lagi dia akan mencapai garis finish.
Monyet :”Ayo lari terus kura kura hampir sampai kamu pasti bisa.
Pohon :”ayo kura kura cepat cepat.
Kelincipun bangun karena mendengar suara gaduh. Betapa terkejutnya dia melihat kura – kura sudah hampir mencapai finish sekuat tenaga dia berlari dan meloncat untuk mengejar kura – kura. Namun sudah terlambat, kaki kura – kura telah menyentuh garis finish dan pak beruang telah memutuskan bahwa pemenangnya adalah kura – kura. Si kelinci sombong terdiam terhenyak, seolah tak percaya bahwa dia bisa tertidur. Jadi siapa pemenangnya ya kura – kura.
Monyet :”Kamu hebat kura kura.
Kura kura :”terima kasih.
7. Tolong buatkan naskah drama cerita rakyat, 5 tokoh : 3 perempuan,2 laki”dan 1 narator menggunakan bahasa inggris?
cerita rakyat
narator: there was a little girl name wendy, she always tell story to her brother, john and her sister, hana.
wendy: there was a boy name tresisia, she has 1 sister name… hmmm… oh yes diana. they went to the forest to find fruit for them.
hana: but, wendy?
wendy: yes?
hana: didnt you say that girl is not supose to go to the forest?
john: * a little mad * that is just a story michal
narator: then their mother came
mother: what are you doing wendy?
wendy: telling a story about talking forest
mother: did i bother you?
wendy: no… not at all
narator: then her father came
father: and did i?
wendy: no
hana: can we continou?
wendy: of course
narator: * skip the story * and when the story done
hana: * yaws * i’m tired
john: me to * yaws*
wendy: me three * yaws*
mother & father: good night, see you tommorow my sweet angel.
8. tuliskan naskah drama sunda untuk 5 orang dan 1 narator
Maksudnya bahasa sunda kh broo naskhnya……………………….
9. contoh naskah drama 6 orang 1 narator 5 pemaintentang perilaku buruk kpd orang tua mohon bntuany kka,
Jawaban:
Judul: Pengorbanan Seorang Ibu
Pemeran:
NaratorPutriAndiBudiIbuAyah
Narator: Di sebuah kota kecil, hiduplah sebuah keluarga kecil yang terdiri dari ayah, ibu, dan dua anak, Putri dan Andi. Mereka hidup bahagia meski dalam keadaan pas-pasan. Namun, suatu saat terjadi sebuah masalah di dalam keluarga mereka.
Putri: (masuk sambil mengecat kuku) Hei, aku sudah meminta uang untuk beli cat kuku, tapi ibu tidak memberikannya. Dia selalu pelit.
Andi: (masuk dengan membawa tas sekolah) Kamu, jangan mengeluh. Aku bahkan tidak diberi uang saku untuk beli makan siang.
Budi: (masuk sambil membawa roti) Sama, aku tidak dapat uang saku juga.
Ibu: (masuk sambil membawa kain cucian) Anak-anakku, apa kalian tidak memahami kondisi keuangan keluarga kita sekarang?
Ayah: (masuk sambil membawa koran) Ibu benar. Kita harus bisa hidup hemat agar bisa memenuhi kebutuhan dasar keluarga.
Putri: Tapi ibu, uang untuk beli cat kuku saja tidak bisa diberikan?
Ibu: (menenangkan Putri) Nanti saja, Putri. Ibu akan mencarikan uang untukmu. Tapi ingat, kita harus bisa hidup hemat dan menghargai uang yang kita punya.
Narator: Walaupun ibu sudah memberikan penjelasan, Putri, Andi, dan Budi masih saja merasa tidak puas dengan keadaan yang ada. Mereka seringkali marah-marah dan tidak menghargai usaha keras orang tua mereka.
Andi: (masuk sambil membawa makanan cepat saji) Ayah, ibu, saya lapar. Bisa belikan saya makanan?
Ayah: (marah) Kamu sudah punya nasi k
otak dari rumah tadi pagi. Apa tidak cukup?
Budi: (mengeluh) Aku juga lapar. Tidak mau belikan makanan cepat saji, tolong belikan roti.
Ibu: (kesal) Anak-anakku, kenapa kalian selalu merengek-rengek seperti anak kecil? Kita tidak punya uang untuk membeli makanan cepat saji setiap hari.
Putri: (marah) Tapi teman-temanku bisa beli makanan enak setiap hari. Kenapa kita tidak bisa?
Narator: Akhirnya, sikap tidak menghargai anak-anak ini semakin parah dan seringkali berujung pada pertengkaran. Namun, satu hari, ibu tiba-tiba jatuh sakit dan harus dirawat di rumah sakit.
Ibu: (lemah) Anak-anakku, ibu sakit dan harus dirawat di rumah sakit. Kalian harus lebih mandiri dan berusaha hidup hemat agar bisa menyelesaikan biaya rumah sakit ini.
Ayah: (merasa bersalah) Kami akan berusaha memenuhi kebutuhan rumah tangga dan biaya rumah sakit ibumu. Tapi, kalian juga harus membantu dan tidak boleh lagi bersikap tidak menghargai kami sebagai orang tua.
Putri: (menangis) Maafkan aku, ibu dan ayah. Aku tidak tahu kalau keadaan kami begini sulit.
Andi: (menyesal) Aku juga minta maaf. Aku tidak bersyukur dengan apa yang sudah ibu dan ayah berikan.
Budi: (bersumpah) Saya juga akan berubah dan berusaha membantu keluarga.
Narator: Akhirnya, anak-anak itu belajar untuk lebih menghargai orang tua dan menghargai setiap uang yang diberikan untuk kebutuhan keluarga. Mereka juga belajar untuk hidup hemat dan bekerja keras untuk membantu keluarga. Dari pengorbanan ibu yang harus dirawat di rumah sakit, anak-anak itu belajar arti sebenarnya dari keluarga dan saling membantu. Dan keluarga mereka pun kembali menjadi harmonis dan bahagia.
Akhir cerita.
Jawaban:
penyesalantidakadaguna
(Adegan 1)
narator: Keluarga Rama menonton televisi di ruang tamu. Tanpa disadari, saat sang ayah sedang berbicara, anak-anaknya asyik bermain dengan ponselnya.
Ayah: (marah) Guys! Mengapa kamu tidak mendengarkan apa yang ayahmu katakan?
Anak laki-laki 1 : (acuh tak acuh) Oh, tidak apa-apa, Ayah.
Anak laki-laki 2 : (acuh) Ayah, tunggu sebentar, saya sedang sibuk.
Anak laki-laki 3 : (acuh tak acuh) aku tidak tertarik, Ayah.
Anak laki-laki 4: (acuh tak acuh) Maaf, Ayah, aku terlalu sibuk menelepon.
Narator: Tanpa disadari, sikap anak-anak Rama terhadap orang tuanya semakin hari semakin memburuk.
(adegan 2)
Ayah : (marah) Anak-anak, kamu harus lebih berbakti kepada orang tuamu. Apakah kalian tahu seberapa keras orang tua kalian bekerja untuk mendukung kalian ?
Anak laki-laki 1: (acuh tak acuh) Aduh, jangan marah marah dong yah
Anak laki-laki 2 : (acuh) Tunggu dulu Yah, ada surat penting yang harus saya jawab dulu.
Anak 3 : (cuek) Ayah , kamu selalu saja mengomel, berisik tau.
Anak 4 : (cuek) Maaf Yah, aku sedang sibuk melihat hp saya.
Narator : Nasib anak-anak Rama membuat nya sedih dan kecewa.
(adegan 3)
Narator : Suatu hari, ayah Rama jatuh sakit dan harus membawanya ke rumah sakit. Putra-putra Rama datang mengunjungi ayah mereka.
Ayah: (keadaan lemah) Anak-anak, Ayah merasa sedih dan kecewa karena kalian kurang menghormati orang tua.
Anak laki-laki 1: (Maaf) Maaf, Ayah, aku janji akan berubah jadi anak yang berbakti kepada Ayah Ibu .
Anak laki-laki 2: (Maaf) Maaf, Ayah, aku janji memperbaiki diri saya.
Anak laki-laki 3 : (Maaf) Maaf ayah, aku akan berusaha menjadi lebih baik lagi.
Anak laki-laki 4: (maaf) Maaf ayah, saya ingin lebih menjaga keluarga saya.
Narator : Saat itulah anak-anak Rama menyadari pentingnya peran orang tua dalam kehidupan mereka. Mereka belajar menghargai waktu keluarga dan bergaul lebih baik dengan orang tua mereka.
Akhirnya, keluarga belajar menghargai waktu yang mereka habiskan bersama dan bersikap baik kepada orang tua mereka. Mereka memahami pentingnya keluarga dan bagaimana menjadi keluarga yang harmonis dan bahagia
10. tlg buatkan teks drama 6 orang ( 5 orang pemain dan 1 narator ) ty
Narator : Saat pulang sekolah, Yubi mengamen di depan rumah Sony. Dan ternyata Chika, Silvi, dan Tyas sedang berada di rumah Sony. Lalu mereka berempat menghampiri Yubi.
Chika : Yub, sedang apa kau?Yubi : Lohh, kalian? Aku…, aku… aku sedang bekerja untuk menghidupi diriku sendiri.Silvi : Kemana orang tuamu?? Kenapa bisa kamu bekerja?Yubi : Orangtuaku meninggal 2 tahun lalu karena kecelakaan, dan usaha mereka tidak ada yang meneruskannya. Jadi semua harta orangtuaku sudah habis, dan aku hanya hidup sendirian sekarang.Tyas : Oh begitu, Yub. Aku jadi teringat kata-kata yang aku ucapkan dulu. Maafkan aku, yub.Yubi : Seharusnya aku yang meminta maaf. Dulu aku terlalu sombong kepadamu, Son. Sekarang aku merasakan apa yang kamu rasakan, aku tahu Tuhan memang adil. Aku menyesal, Son. Maafkan aku.Sony : Sudahlah, yub. Lupakan saja, aku sudah melupakan semuanya yang kau katakan dulu. Sekarang kita ber-empat bersahabatkan?Chika : Iya. Apapun yang terjadi kita akan tetap bersama, iya kan?Sony,Silvi,Tyas : Setuju !Yubi : emm, apa kalian benar-benar memaafkan aku?Sony : Tentu saja, Yub. Aku yakin sekarang kau sudah berubah.Yubi : Baiklah, terima kasih teman-teman. Ternyata persahabatan itu segala-galanya.Chika : Bagaimana kalau kita membantumu mengamen, yub?Silvi : Ide bagus itu!Tyas : Aku setuju, pasti sangat menyenangkan.Sony : Ayo! Mengamen dimana yub?Yubi : di pertigaan Purwosari saja, disana kan ramai?Silvi : Let’s Go!!!!!!
11. tolong buatkan naskah drama untuk 4 orang narator kgk diitung sesingkat mungkin
Judul : Mengisi Liburan Sekolah
Tema : Pendidikan
Pemeran : Abdul, Kadir, Dina, Afifah
Karakter : Abdul (pemalas), Kadir (Rajin), Dina (Periang), Afifah (Religius)
Sinopsis Drama :
Suatu ketika di sebuah majid, berkumpulah 4 orang remaja SMA yang tergabung dalam remaja islam masjid (RISMA). Dalam situasi ini adalah beberapa saat menjelang rapat RISMA akan diadakan. Mereka berbincang-bincang ringan seputar masalah agama dan pendidikan.
Dialog Drama :
Dina : Liburan akhir semester setelah ujian ini apa rencana kalian?
Abdul : Kalau aku lebih baik di rumah. Santai sambil main game dan nonton TV saja. Kalau kamu Din?
Dina : Nanti dulu tanya ke akunya. Aku tunggu jawaban teman-teman lainnya dulu. Kamu mau ke mana liburan ini Dir?
Kadir : Hmm, apa ya? Aku mau beres-beres rumah. Aku juga mau banyak belajar saja. Lagi pula tugas liburan kita kan banyak sekali.
Abdul : Ya ampun, tugas lagi-tugas lagi.
Dina : Kalau kamu Fah? Apa rencanamu?
Afifah : Hmm apa ya? Aku mau menghidupkan masjid saja.
Abdul : Menghidupkan masjid bagaimana maksudmu?
Afifah : Ya aku mau menyibukkan diri dengan kegiatan ibadah di masjid sekaligus menghidupkan kegiatan di dalamnya.
Dina : Misalnya?
Afifah : Ya seperti yang kita lakukan sekarang ini. Saat ini bukankah kita sedang berupaya untuk menghidupkan masjid?
Kadir : Dengan mengobrol begini maksudmu?
Afifah : Bukan bagian me
ngobrolnya Dir. Tapi rapat yang akan kita selenggarakan beberapa saat nanti. Rapat RISMA ini kan salah satu bentuk upaya untuk menghidupkan rumah ibadah dengan berbagai kegiatan positif.
Dina : Betul juga sih.
Abdul : Din, tadi kamu yang memulai diskusi ini kan? Terus rencanamu apa liburan kali ini?
Dina : Aku sih belum ada rencana apa-apa. Makanya aku coba menggali dari kalian, siapa tahu dapat referensi yang bagus untuk kegiatan selama liburan.
Abdul : Ah, aku sih sudah mantap. Mau santai-santai saja di rumah.
Afifah : Aku punya ide bagus. Dir, kamu mau mengisi liburan dengan belajar kan? Sedangkan Dina belum ada rencana apapun untuk liburan. Bagaimana kalau kita isi saja liburan kita dengan belajar sekaligus mengisi kegiatan di masjid?
Dina : Wah ide bagus itu. Nah, benar kan? Aku bisa dapat referensi liburan dari kalian. He..he. Bagaimana Dir?
Kadir : Wah, boleh juga itu. Mengisi kegiatan di masjid juga kan termasuk aktivitas belajar. Tapi bentuk kegiatannya seperti apa fah?
Afifah : ya kita bisa adakan seminar keotentikan Al-Qur’an dengan ilmu pengetahuan, lomba cerdas cermat TPA, lomba hafalan Al-Qur’an, dan lainnya. Semua nanti akan kita bahas di rapat Risma. Bagaimana?
Kadir : wah, ide bagus.
Dina : baiklah, aku ikut kamu Fah. Lalu kamu bagaimana Dul? Masih mau santaisantai di rumah?
Abdul : yah, bagaimana ya? Kalau semuanya mau menyibukkan diri dengan aktivitas di masjid, ya mau tidak mau aku ikut.
Dina : ha..ha. nah, begitu donk Dul. Oke, kita sudah sepakat.
Afifa : Oh iya, sudah pukl 13.00 WIB. Kita mulai saja rapatnya.
Kadir, Dina, Abdul : Oke. Kita mulai
12. naskah drama komedi 2 laki laki dan 4 orang perempuan dan satu narator
naskah drama bawang putih bawang merah
13. contoh drama 4 orang 1 narator
Jawaban:
sahabat segalanya
tolong jadikan jawaban terbaik
14. contoh naskah drama 6 orang 1 narator 5 pemain judulny tentang perbuatan baik kpd orang tua mohon bntu ya kka
Judul : Akhlak baik kepada orang tua
Narator: Di sebuah desa kecil yang sunyi hiduplah seorang pemuda bernama Amin. Dia tumbuh dalam keluarga sederhana, tetapi orang tuanya sangat mencintainya. Bagaimana Amin dan teman-temannya menunjukkan akhlak yang baik kepada orang tuanya? Mari kita saksikan drama singkat ini.
Takdir : Selamat pagi teman-teman. Apa kabarmu ?
Amin: Kami baik-baik saja, Takdir. apa yang kamu lakukan di sini ?
Takdir: Aku ingin bertemu ayah dan ibu masing-masing.
Rizal: Oh, ayah dan ibu saya bekerja di ladang. Mereka akan kembali pada sore hari.
Lia: Aku akan membantumu menyiapkan makan siang di dapur.
Putri: Ayah saya sakit. Aku membantunya merawat kebun.
Narator: Setelah mengetahui bahwa teman-temannya memiliki misi penting, Destiny kagum dengan kebaikan mereka kepada orang tuanya.
Takdir: Kalian semua memiliki moral yang baik. Anda memperhatikan dan membantu orang tua Anda.
Amin: Tentu, Takdir. Orang tua adalah harta kita yang paling berharga.
Rizal: Kami selalu berusaha merawat mereka dengan baik. Lia: Kami ingin membahagiakan mereka dengan memberikan perhatian dan bantuan.
Putri: Tuhan mempercayai orang tua, kita harus menghormati mereka dengan sepenuh hati dan merawat mereka.
Narator : Akhirnya, Takdir merasa terdorong oleh teman-temannya untuk menjadi anak yang lebih baik dan menunjukkan akhlak yang baik kepada orang tuanya. Akhir dari drama singkat ini
maaf ya kalau agak kurang nyambung hehehe
15. Naskah drama fantasy 7 orang (tidak termasuk narator) !!
Rusaknya mesin waktu
Senma : ” Temen-temen!” (masuk kelas sambil teriak)
Koi : “Ciee si Mama mau ngapain?” (noleh sambil senyum-senyum)
Rani : “Lagi dapet pasti,” (Senyam-senyum)
Senma : “Issh! Kalain mah, becanda mulu, serius nih!” (cemberut)
Raki : “Apa Ma? Jadian sama kak Andra?” (tertawa)
Andra : “Ada apa ini? Kok kaya ada yang bawa-bawa namaku?” (nyembul dari pintu)
Senma :” Eh, itu kak si Raki becanda.” (cemas)
Sein dan Seim : “Wuuuuuu, bilang aja suka, Ma susah amat!” (nyorakin)
Senma : “Penting, nih penting! Kita mo ke gerbang perbatasan,” (teriak)
Andra, Sein, Seim,Koi,Rani dan Raki : “….”
Senma : “Kenapa diem?” (ngikut duduk)
Andra : ” Beneran, Ma? Seriusan?” (masuk kelas langsung duduk)
Senma mengangguk.
Koi : “Keluar dulu deh, aku.” (keluar kelas)
waktu berhenti. Waktu kembali seperti biasa.
Rani : ” Eh, ini bukannya dunia peri? Bukannya kita tadi di kelas?” (kaget)
Raki : “Wow, padahal kita belum ke perbatasan.” (kagum)
Andra : “Terus gimana nih?” ( gelisah)
Senma :” Ya udah ,sih. Udah kejadian, mungkin mesin waktunya rusak,” (pasrah)
Andra,Sein, Seim, Koi, Raki dan Rani :” ….”
Tamat.
16. Buatlah naskah drama 4 orang dan 1orang narator tolong ya kak
Jawaban:
Judul: Tugas Kelompok yang Bermasalah
Pemain:
Andi
Budi
Cindy
Dian
Narator
Narator: Di sebuah kelas, terdapat kelompok yang terdiri dari Andi, Budi, Cindy, dan Dian. Mereka diberi tugas oleh guru untuk membuat presentasi tentang topik lingkungan. Namun, tugas tersebut tidak berjalan dengan lancar.
(Aksi dimulai)
Andi: (terlihat stres) Kami tidak bisa menyelesaikan tugas ini, apa yang harus kita lakukan?
Budi: (cemberut) Saya sudah mencoba membuat presentasi, tapi tidak ada yang berhasil.
Cindy: (menggaruk kepala) Saya tidak tahu harus mulai dari mana.
Dian: (frustrasi) Ini semua tidak masuk akal, kita tidak akan pernah menyelesaikan tugas ini.
Andi: (menghela napas) Kita harus fokus dan bekerja sama.
Budi: (mencoba memberi semangat) Kita bisa melakukan ini, kita harus memikirkan ide-ide baru.
Cindy: (memikirkan sesuatu) Bagaimana jika kita memulai dengan mencari referensi di perpustakaan?
Dian: (sepertinya terinspirasi) Atau kita bisa mengunjungi tempat-tempat lingkungan yang terkena dampak perubahan iklim?
Andi: (terlihat lega) Baiklah, mari kita mulai dengan rencana itu.
Budi: (tersenyum) Saya setuju, kita bisa melakukan ini bersama-sama.
Cindy: (bangga) Saya merasa yakin kita bisa menyelesaikan tugas ini dengan baik.
Dian: (optimis) Saya setuju, kita bisa mencapai tujuan kita dengan kerja keras dan kolaborasi yang baik.
Narator: Setelah melalui diskusi dan berbagai ide baru, akhirnya kelompok tersebut berhasil menyelesaikan tugas presentasi mereka tentang lingkungan dengan sukses.
17. naskah drama 7 orang, tentang keluarga, yang singkat singkat aja (kalau bisa sama naratornya)
ibu: kamu mau kemana sinta??
sinta: mau ke mall sama ayu, edo dan bima bu
ayah: ke mall nya naik mobil??
sinta: iya yah, nanti sinta di jemput ayu sama yg lain
adik: biar aku aja yang antar ke sana
sinta: gausah dik
sinta: nah itu mereka udah datang
ayu, edo, bima: Assalamualaikum
ibu: walaikumsalam, sini masuk dulu
edo: gausah tante kami langsung pergi aja
bima: iya tante
ayu: iya tante, yu
k sin!
sinta: aku pergi dulu ya bu, yah ,dik
ayah: iya, kalian hati hati ya, jangan pulang terlalu malam
sinta: siap yah!
18. tolong buatin naskah drama tentang perbedaan ras dong 5 orang dan 1 Narator singkat
pada hari Minggu Paskah akan pergi ke gereja untuk beribadah tiba” dia bertemu dengan 5 temannya
Mona : Hi paskah mau ibadah y ?
paskah : iya nih kan hari Minggu
Gina : Rajin amat sih
paskah : iyalah namanya juga ibadah ke tuhan
Aurel : Ih jangan mau Deket ama paskah kalian tuh … kita tuh beda agama sama dia kita tuh Islam sedangkan dia Kristen
Siti : Gaboleh kaya gitu rel Kita harus menghargai agama org lain
*Maaf kalo krng panjang dan krng tpt
19. Tong buatkan naskah drama malin kundang dengan pemain 7+1(narator)
1. Malin Kundang
2. Mande
3. Rasyid
4. Saudagar
5. Putri
Pada jaman dahulu kala di Pantai Air Manis, Padang Sumatera Barat ada seorang janda bernama Mande Rubayah, janda tersebut mempunyai seorang anak laki laki bernama Malin Kundang Kundang. Malin Kundang sangat disayangi ibunya lantaran sejak ia kecil sudah ditinggal oleh sang ayah. Malin Kundang pun telah tumbuh dewasa , dan ia merasa harus bisa merubah kehidupan ekonomi keluarganya. Pada suatu hari Rasyid, yang tidak lain adalah teman Malin Kundang mengetahui bahwa ada kapal besar yang sedang bersandar dipantai Air Manis dan ia berniat mengajak Malin Kundang untuk ikut merantau bersamanya.
Rasyid : Asalamualaikum Wr. Wb.
Malin Kundang : Walalaikum Salam Wr. Wb. Oh kamu, ada apa Rasyid?
Rasyid : Ada kabar baik untuk kita berdua. Saya tadi melihat ada sebuah kapal besar yang sedang bersandar di pantai Air Manis siapa tau kita bisa ikut merantau lewat kapal itu, maukah engkau ikut merantau denganku?
Malin Kundang : Wah kebetulan sekali saya juga bosan hidup miskin saya mau merubah nasib, ya saya mau sekali jadi kapan kita mulai berangkat?
Rasyid : Bagaimana kalau besok pagi?
Malin Kundang : Ya sudah lebih cepat lebih baik, tetapi saya harus meminta restu kepada ibuku dulu.
Rasyid : Baik besok saya tunggu kau di dermaga jam 9 .
Malin Kundang : Iya terimakasih sobat .
Malam harinya Malin Kundang segera meminta restu kepada ibunya yang baru saja pulang bekerja
Malin Kundang : Ibu saya mau merubah nasib kita …
Mande : Bagaimana caranya?
Malin Kundang : Tadi pagi saya di beri tahu Rasyid ada kapal yang sandar di pantai desa kita jadi kami akan pergi merantau lewat kapal itu
Mande : Malin Kundang, apakah kau tega meninggalkan ibumu yang sudah tua ini sendirian?
Malin Kundang : Malin Kundang juga tidak tega, tapi Malin Kundang juga ingin merubah nasib kita dan menjadi kaya.Malin Kundang sudah bosan hidup miskin terus menerus bu.
Mande : Ya sudah Malin Kundang kalau memang demikian keinginanmu, ibu juga menginginkan agar kau menjadi orang kaya dan sukses, ibu hanya dapat mendo’akan supaya engkau berhasil. Kapan engkau akan berangkat, anakku?
Malin Kundang : Malin Kundang berangkat besok pagi bu.
Mande : Secepat itukah nak, kau meninggalkan ibu sendirian?
Malin Kundang : Iya bu. Doakan Malin Kundang agar selamat sampai tujuan.
Keesokan harinya, Malin Kundang disertai oleh ibunya dan Rasyid pergi menuju ke pantai desa mereka, tempat kapal besar itu bersandar.
Mande : Berhati-hatilah Malin Kundang! Doa Ibu akan selalu menyertaimu.
Malin Kundang : Baik ibu! Tunggulah Malin Kundang pulang dengan harta yang cukup untuk kita berdua.
Begitulah, Malin Kundang dan Rasyid berangkat menuju ke tanah perantauan. Sedangkan, ibu Malin Kundang tetap tinggal di Kampung Pantai Air Manis.
Pas tiba ditempat perantauan, Rasyid dan Malin Kundang beristirahat disebuah warung.
Malin Kundang : Bagaimana kita, kita akan kerja apa?
Rasyid : Tidak tahu Malin Kundang, saya juga sedang memikirkannya.
Tiba-tiba seseorang di warung tersebut mendengar percakapan Malin Kundang dan Rasyid.
Saudagar : Apakah kalian benar sedang mencari pekerjaan?
Rasyid : Benar, Tuan!
Saudagar : Kebetulan saya sedang mencari 2 orang pekerja. Apakah kalian mau bekerja di tempatku?
Rasyid : Tentu saja kami mau Tuan. Kapan kami dapat mulai bekerja?
Saudagar : Kalian bisa mulai bekerja besok pagi di rumah saya.
Malin Kundang : Rumah Tuan dimana?
Saudagar : Mari ikutlah denganku.